Para ahli hukum musik bahkan menyoroti pentingnya reformasi sistem kolektif manajemen royalti agar tidak lagi menimbulkan kebingungan, baik bagi pencipta lagu, penyanyi, maupun pelaku usaha. Di sisi lain, beberapa musisi senior mengusulkan pembentukan lembaga independen yang mengatur distribusi royalti secara adil dan transparan.
Namun di tengah situasi itu, sikap Charly Van Houten menjadi angin segar. Ia memprioritaskan kebebasan berekspresi, solidaritas antar seniman, serta mengedepankan nilai-nilai spiritual dan moral ketimbang keuntungan materi semata.
Charly, yang dikenal sebagai pencipta lagu-lagu bertema cinta dan kehidupan, telah menghasilkan puluhan karya hits sejak era ST12 hingga kini bersama Setia Band. Lagu-lagunya masih banyak dibawakan oleh generasi muda di berbagai panggung hiburan, termasuk di ajang-ajang karaoke dan konten media sosial.
Baca Juga: Usai Menikmati Daging Kurban di Idul Adha, Jangan Lupa Imbangi dengan Pola Makan Sehat IniDengan membebaskan penggunaan karya lagunya, Charly secara tidak langsung mengukuhkan dirinya sebagai musisi yang memandang seni sebagai warisan budaya, bukan sekadar komoditas komersial.
Banyak netizen membandingkan sikap Charly ini dengan pendekatan musisi legendaris dunia seperti Bob Marley dan John Lennon, yang percaya bahwa musik adalah bahasa universal yang seharusnya mendekatkan, bukan memisahkan.
Tak sedikit yang berharap sikap ini bisa menjadi contoh bagi musisi lain dalam menata ulang semangat kolaborasi dan penghormatan terhadap karya seni, tanpa harus saling menyerang.