“Beruang madu bukan hanya spesies yang dilindungi, tapi juga bagian penting dari rantai ekologi. Keberadaannya membantu menjaga keseimbangan hutan. Jika satu per satu hilang, kita bisa menghadapi dampak ekologi yang lebih besar di masa depan,” jelas Agung.
Jika proses pemulihan berjalan sesuai harapan, BKSDA Jambi berencana untuk merehabilitasi beruang madu tersebut lebih lanjut, dengan kemungkinan dilepasliarkan kembali ke habitat aslinya. Namun keputusan ini akan diambil setelah melalui berbagai evaluasi medis dan perilaku satwa.
“Harapan kami, beruang ini bisa kembali ke alam. Tapi kita perlu pastikan dulu bahwa ia benar-benar pulih, baik secara fisik maupun mental,” tutup Agung.