BEKASI, MATAJAMBI.COM - Seorang pemilik mobil listrik Hyundai Ioniq 5, Indra Nurzam Chalik Anwar, meluapkan kekecewaannya terhadap layanan purnajual Hyundai Indonesia.
Mobil miliknya yang rusak sejak Maret 2025 hingga kini belum selesai diperbaiki di bengkel Hyundai Harapan Indah, Bekasi, Jawa Barat.
Melalui akun Instagram pribadinya, @indrancanwar, pada Jumat 14 Juni 2025, Indra mengungkapkan bahwa sudah lebih dari tiga bulan ia menunggu hasil perbaikan tanpa kejelasan.
“Sudah cukup saya beri waktu dari 10 Maret sampai 10 Juni, dan sampai sekarang pun belum selesai. Saya sudah tidak berharap banyak lagi,” tulis Indra dalam unggahan tersebut.
Baca Juga: Heboh! Terios Terbakar Usai Diduga Angkut BBM Galon di SPBU Rantau Puri Batang Hari, Begini Kronologinya!
Merasa frustrasi, Indra kemudian menyatakan keinginannya untuk mendapatkan unit pengganti. Ia juga mengkritik keras buruknya pelayanan purnajual Hyundai, termasuk lemahnya komunikasi antara pihak dealer dan pusat.
“Saya minta unit pengganti. Bahkan setelah masalah ini diberitakan media, tidak ada upaya nyata dari pihak @hyundaimotorgroup.official maupun @hyundaimotorindonesia,” tegasnya.
Indra juga menyebut manajemen Hyundai tidak profesional. Menurutnya, koordinasi antara pusat dan dealer buruk, proses pengadaan suku cadang lamban, dan tim teknis tampak tak memahami produk mereka sendiri.
Diketahui, Indra membeli Ioniq 5 melalui dealer Hyundai Summarecon Bekasi pada Oktober 2024 dengan sistem kredit. Mobil tersebut dilindungi asuransi all risk termasuk perluasan untuk banjir dan kerusuhan.
Baca Juga: Wow! Polres Batanghari Berhasil Tangkap Buser Gadungan, Korban Dirampas di Rumah Kosong
Namun, pada awal Maret 2025, mobil miliknya terendam banjir bandang yang melanda wilayah Jabodetabek. Kendaraan itu lalu dibawa ke bengkel resmi Hyundai di Harapan Indah, Bekasi, untuk menjalani perbaikan.
“Menjelang akhir Maret, saya diberi kabar bahwa mobil saya masih dalam tahap pembersihan sisa lumpur banjir,” kata Indra.
Pada bulan April, belum ada perkembangan signifikan. Mobilnya bahkan dipindahkan ke bengkel Hyundai Kalimalang. Dari 18 komponen yang perlu diganti, hanya dua yang tersedia. Sisanya masih menunggu stok yang tidak pasti.
Selama masa menunggu, Indra tetap diwajibkan membayar cicilan sebesar Rp15 juta per bulan. Jika telat, ia langsung mendapat denda atau peringatan dari pihak leasing. Untuk aktivitas sehari-hari, termasuk praktik medis di tiga rumah sakit, ia harus menggunakan transportasi umum dengan biaya tambahan.