Metronews

Sungai Batanghari Mengering! Sampah Plastik Bermunculan dan Tongkang Batu Bara Tersangkut

0

0

matajambi |

Minggu, 20 Jul 2025 20:26 WIB

Reporter : Adri

Editor : Adri

Caption Gambar

Berita Terkini, Eksklusif di Whatsapp

+ Gabung

 

JAMBI, MATAJAMBI.COM – Dampak musim kemarau mulai terasa nyata di Jambi. Salah satu yang paling mencolok adalah surutnya debit air Sungai Batanghari, sungai terpanjang di Pulau Sumatera.

Penurunan volume air ini memunculkan pemandangan tak sedap hamparan sampah plastik kini tampak mendominasi tepian sungai.

Dari pantauan di sekitar Gedung WTC Batanghari Jambi pada Minggu 20 Juli 2025, permukaan air sungai terlihat menyusut drastis, bahkan diperkirakan mengalami penurunan antara 7 hingga 10 meter.

Kondisi ini memperlihatkan sisi lain dari sungai yang biasanya tertutup air tumpukan sampah rumah tangga, terutama plastik, tersebar di sepanjang bibir sungai.

Baca Juga: Ngeri! Baru Kenal di Medsos Pemuda Tebo Ditemukan Bersimbah Darah

Meski demikian, aktivitas transportasi air masih berlangsung seperti biasa. Perahu ketek perahu kecil yang biasa mengangkut penumpang tetap beroperasi di sekitar dermaga belakang Pasar Angso Duo.

Namun, para pengemudi ketek tampak kesulitan saat hendak menepi untuk menurunkan atau menaikkan penumpang, lantaran tepian sungai kini dipenuhi sampah.

Beberapa kapal berukuran lebih besar pun mulai memilih berlabuh di tengah sungai, menghindari area dangkal yang tak lagi layak dijadikan jalur berlayar.

Lantas bagaimana nasib tongkang pengangkut batubara? Menurut Rina, seorang pegawai toko di kawasan WTC Batanghari, aktivitas tongkang kini mulai berkurang.

Baca Juga: Blak-blakan di Kongres PSI, Jokowi Ngaku Ribuan Kali Blusukan Tengah Malam Temui Rakyat!

Biasanya, siang hingga sore hari, deretan tongkang batubara akan hilir mudik di bawah Jembatan Gentala Arasy menuju Pelabuhan Talang Duku. Tapi kini, frekuensinya jauh menurun.

“Saya masih melihat beberapa tongkang lewat, tapi muatannya sedikit, dan ukurannya pun tak sebesar biasanya,” ujar Rina.

Diduga, kondisi sungai yang semakin dangkal menjadi penghambat utama. Tongkang dengan ukuran besar dan kapasitas angkut tinggi kini kesulitan melintas karena dasar sungai yang semakin naik akibat sedimentasi.

Share :

KOMENTAR

Konten komentar merupakan tanggung jawab pengguna dan diatur sesuai ketentuan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

Komentar

BERITA TERKAIT


BERITA TERKINI


BERITA POPULER