MATAJAMBI.COM - Jagat media sosial tengah dihebohkan dengan beredarnya sebuah video yang menampilkan momen seorang wanita diduga tengah menawar besaran denda tilang kepada seorang petugas polisi. Tayangan tersebut sontak memicu reaksi luas dari publik.
Video itu diunggah oleh akun TikTok @bellabe012 pada Minggu, 27 Juli 2025, dan dengan cepat menyebar di berbagai platform sosial. Hingga kini, rekaman tersebut telah ditonton lebih dari 867 ribu kali.
Dalam video berdurasi singkat itu, terlihat seorang wanita tengah berbicara dengan seorang pria berseragam yang diyakini sebagai anggota kepolisian. Lokasi kejadian belum diketahui secara pasti, namun peristiwa tersebut diduga terjadi saat si wanita terkena razia lalu lintas karena tidak membawa Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK).
Yang menjadi sorotan netizen adalah percakapan yang terdengar jelas dalam rekaman tersebut. Wanita tersebut tampak mencoba menawar jumlah denda yang dikenakan padanya.
Baca Juga: Berani Banget! Pelatih Timnas U-23 Tak Siapkan Adu Penalti Jelang Final Lawan Vietnam
“300 ribu mau enggak? Aku transfer ya?” ucapnya dalam video, yang kemudian menimbulkan dugaan bahwa sedang terjadi negosiasi di luar prosedur hukum yang berlaku.
Konten itu pun menuai reaksi beragam dari warganet. Banyak yang mempertanyakan etika dari kedua belah pihak, serta menyoroti potensi pelanggaran terhadap prosedur penilangan yang sah.
Namun, tidak lama setelah videonya viral, pemilik akun @bellabe012 mengunggah video klarifikasi pada Senin, 28 Juli 2025. Dalam penjelasannya, ia menyampaikan permohonan maaf atas kegaduhan yang muncul, sekaligus menegaskan bahwa video tersebut tidak dimaksudkan untuk merusak nama baik institusi tertentu.
“Maaf banget ya kalau video kemarin bikin rame. Sama sekali enggak ada niat untuk menjelekkan siapa pun. Itu cuma pengalaman pribadi pas pertama kali kena tilang,” ungkapnya dalam klarifikasi.
Baca Juga: Viral! Rumah Doa di Padang Dirusak Sekelompok Orang, Anak-Anak Menangis Ketakutan
Sementara itu, hingga berita ini ditulis, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian mengenai video tersebut termasuk apakah akan dilakukan pemeriksaan internal atau tidak terkait dugaan penyimpangan prosedur.
Peristiwa ini kembali membuka diskusi publik tentang pentingnya transparansi dalam penegakan hukum serta kesadaran masyarakat dalam menaati aturan berlalu lintas.