BATANG HARI, MATAJAMBI.COM – Kecelakaan tunggal terjadi di Jalan Ness, jalur alternatif penghubung Kota Jambi – Muaro Jambi – Batang Hari, Kamis 18 September 2025 sore. Sebuah microbus yang diduga membawa ratusan tabung gas elpiji subsidi ukuran 3 kilogram terguling usai mengalami pecah ban.
Insiden tersebut sempat mengganggu arus lalu lintas lantaran kendaraan berada di bahu jalan. Warga sekitar terlihat berinisiatif memindahkan tabung-tabung gas tersebut ke mobil lain untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Kasat Lantas Polres Batang Hari, Iptu Agung Prasetyo Soegiono, S.Tr.K., S.I.K., membenarkan peristiwa ini. “Memang ada kecelakaan tunggal di wilayah hukum kami. Untuk barang muatan di luar kewenangan lalu lintas, namun kami tetap berkoordinasi untuk penanganan lebih lanjut,” ujarnya melalui pesan singkat.
Microbus Isuzu dengan nomor polisi BH 7411 II dikemudikan oleh Zaki Zainul Mustaqim (21), mahasiswa asal Perumahan Pesona Jambi. Akibat kecelakaan ini, Zaki mengalami luka robek di kepala, nyeri di bagian tubuh, serta cedera di kaki kanan.
Penumpangnya, Aldo Aksa (21), mahasiswa asal Jalan Multatuli, Kenali Asam Bawah, Kota Jambi, juga menderita luka lecet di wajah.
Menurut keterangan polisi, microbus tersebut melaju dari arah Muara Bulian menuju Jambi. Saat melewati kawasan PTPN VI Batanghari, Desa Petajen, Kecamatan Bajubang, kendaraan yang dipacu dengan kecepatan tinggi mendadak pecah ban belakang kanan.
Sopir tak mampu mengendalikan laju kendaraan hingga menabrak tebing dan terguling ke badan jalan.Beruntung, kedua korban hanya mengalami luka ringan dan langsung dievakuasi ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan perawatan. Sementara itu, kendaraan mengalami kerusakan parah usai terguling.
Sejumlah pengguna jalan menyebutkan, microbus tersebut bukan kendaraan resmi milik Pertamina ataupun agen LPG, melainkan digunakan untuk mengangkut tabung gas elpiji 3 kilogram dalam jumlah banyak.
Video amatir yang beredar menunjukkan tabung-tabung gas dipindahkan ke kendaraan lain, yakni mobil pikap jenis Grand Max.
Hingga kini, belum ada kejelasan apakah tabung-tabung elpiji tersebut dalam kondisi penuh atau kosong, serta apakah barang-barang tersebut sudah diamankan aparat berwenang.