Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan pada Agustus 2022 di jurnal Environmental Science & Technology, para peneliti menemukan bahwa air hujan di seluruh dunia memiliki konsentrasi PFAS (zat alkil per dan polifluorinasi) beracun yang melebihi pedoman kesehatan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa air hujan jelas tidak aman untuk diminum, terutama jika tidak diolah.
Apa itu PFAS
Baca Juga : Sering Nyeri Leher Bagian Belakang? Begini 7 Tips Cara Mengatasinya
PFAS adalah istilah kolektif untuk lebih dari 1.400 bahan kimia dan zat buatan manusia yang secara historis telah digunakan untuk berbagai produk.
Hal tersebut diungkapkan oleh penulis utama studi Ian Cousins, seorang ahli kimia lingkungan di Universitas Stockholm di Swedia, mengatakan kepada Live Science melalui email.
Akan tetapi , “mengenai pemahaman saat ini dampak biologis terutama didasarkan pada studi terhadap empat asam perfluoroalkyl (PFAA),” yang merupakan subkelompok PFAS, ujar Cousins.
PFAA tersebut antara lain asam perfluorooctanesulfonic (PFOS), asam perfluorooctanoic (PFOA), asam perfluorohexanesulfonic (PFHxS) dan asam perfluorononanoic (PFNA), yang menjadi fokus utama penelitian, tambahnya.*