Hj. Hesnidar Haris juga menjelaskan, Kartini tidak punya massa apalagi uang, kekuatannya adalah kepekaan dan kepeduliannya terhadap perempuan dan negerinya yang menjadi alasannya untuk berjuang agar kaum perempuan di negerinya dapat berada dibarisan pembangunan negeri ini, menjadi mitra sejajar dan teman seperjuangan kaum lelaki, untuk membawa perubahan bagi seluruh masyarakat. “Sejak zaman dahulu, Kartini telah menyadari bahwa pendidikan adalah instrumen paling mumpuni untuk membawa perubahan bagi bangsa, menguak fajar dan peradaban baru bagi kaum bumiputera. Pendidikan adalah wahana untuk membebaskan manusia, sekaligus membebaskan bangsa dari belenggu penjajahan,” jelas Hj. Hesnidar Haris.
“Pemikiran Kartini ini hendaknya semakin menguatkan tekad dan semangat perempuan di masa kini untuk terus meningkatkan kualitas diri, mendidik diri dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, memperluas cakrawala pengetahuan, mengasah logika berpikir yang benar dan kritis terhadap beragam informasi yang hadir, agar potensi kaum perempuan yang sangat besar itu dapat dioptimalkan untuk berkontribusi dalam pembangunan masyarakat di berbagai bidang kehidupan,” imbuh Hj. Hesnidar Haris. *