MATAJAMBI.COM-Akibat pemanasan global, kita mungkin akan mengalami turbulensi di beberapa rute penerbangan di masa mendatang.
Bagi banyak orang, turbulensi adalah aspek paling tidak menyenangkan dalam penerbangan. Meskipun frekuensinya sangat mencengangkan, namun seringkali menakutkan dan bahkan mengganggu penumpang berpengalaman.
Mereka juga lebih umum terjadi di beberapa rute dibandingkan rute lainnya. Artikel ini mengungkapkan rute mana saja yang dimaksud.
Adegan dramatis terjadi dalam penerbangan dari London menuju Singapura beberapa hari lalu. Terjadi turbulensi hebat yang menewaskan satu orang akibat serangan jantung dan melukai banyak lainnya. Turbulensi adalah bagian terburuk dalam penerbangan bagi banyak wisatawan, dan kejadian terbaru ini mungkin meningkatkan ketakutan mereka terhadap hal tersebut.
Baca Juga : Tumbangkan Man City 2-1, Man United Juara FA Cup Untuk ke-13 Kalinya, Perpisahan Manis untuk Erik Ten Hag
Portal online Turbli telah dibuat untuk membantu wisatawan mempersiapkan diri menghadapi hal ini. Turbli menganalisis lebih dari 150.000 rute dan menyiapkan daftar sepuluh rute yang paling sering terjadi turbulensi.
Rute mana yang paling banyak mengalami turbulensi?Rute hampir sepanjang 1.900 kilometer antara Santiago dan Bandara Internasional Viru Viru di Bolivia telah diklasifikasikan sebagai rute udara paling bergejolak di dunia. Tempat kedua ditempati oleh rute antara Almaty di Kazakhstan dan ibu kota Kyrgyzstan, Bishkek
Penerbangan domestik di Jepang dan Tiongkok adalah yang paling terwakili dalam peringkat tersebut. Hal ini terutama disebabkan oleh tingginya kepadatan arus angin kencang. Rute penerbangan dengan turbulensi terbanyak di Eropa adalah rute Milan ke Jenewa.
Ini 12 rute dengan turbulensi paling banyak
1. James (SCL) - Santa Cruz (VVI)
2. Almaty (ALA) — Bishkek (FRU)
3. Lanzhou (LHW) — Chengdu (CTU)
4. Bandara Chubu/Centrair (NGO) - Sendai (SDJ)