ANKARA, MATAJAMBI.COM - Menteri Pertahanan sekaligus Presiden RI terpilih, Prabowo Subianto, melakukan kunjungan kenegaraan ke Ankara, Turki, dan bertemu dengan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdoğan. Disambut dengan prosesi kenegaraan di Istana Kepresidenan Turki, Prabowo mengadakan pertemuan terbatas dengan Erdoğan pada Selasa 30 Juli 2024.
Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak membahas berbagai isu strategis, termasuk kerja sama dalam bidang pendidikan, sains-teknologi, dan kesehatan. Selain itu, mereka juga membahas perkembangan situasi di Gaza serta kolaborasi industri pertahanan antara Indonesia dan Turki dalam latihan gabungan "Garuda Shield" yang akan diadakan di Indonesia pada 26 Agustus 2024.
Prabowo menyatakan bahwa kunjungan ini adalah bagian dari upaya penguatan kemitraan strategis antara Indonesia dan Turki dalam bidang kerja sama pertahanan dan industri pertahanan.
“Hubungan ini harus ditingkatkan dalam rangka membangun rasa saling percaya serta meningkatkan kapasitas angkatan bersenjata dan sektor industri pertahanan kedua negara,” ujar Prabowo.
Baca Juga : Kementerian Luar Negeri Berhasil Pulangkan WNI Korban TPPO dari Myanmar, Begini Kondisinya Sekarang
Duta Besar RI untuk Turki, Achmad Rizal Purnama, yang turut mendampingi kunjungan tersebut, menyatakan bahwa Turki adalah mitra yang tepat untuk pengembangan industri pertahanan Indonesia.
“Dengan kebijakan pertahanan dan keamanan yang mengedepankan independensi, Turki adalah salah satu dari sedikit negara yang bersedia berpartner dengan Indonesia dalam mekanisme transfer teknologi untuk industri pertahanan,” kata Rizal.
Selama di Ankara, Prabowo juga bertemu dengan Menteri Luar Negeri Hakan Fidan dan Menteri Pertahanan Yaşar Güler, serta sejumlah perwakilan industri pertahanan Turki. Kerja sama di sektor pertahanan dan industri pertahanan menjadi prioritas utama dalam hubungan bilateral antara Indonesia dan Turki, selain bidang perdagangan, energi, konstruksi, dan kesehatan yang tercantum dalam prioritas 1 + 4.
Dalam upaya memanfaatkan perkembangan teknologi Turki, PT Pindad telah menjalin kerja sama joint production dengan FNSS Turki untuk pengadaan 18 unit Medium Weight Tank “Harimau”. Selain itu, PT Dirgantara Indonesia (PT DI) juga bekerja sama dengan TUSAS Turki dalam pengadaan 12 unit drone ANKA. Kerja sama ini semakin diperkuat dengan pendirian perusahaan joint venture, PT TUSAS Indonesia, di Bandung.*