JAKARTA, MATAJAMBI.COM – Presiden Prabowo Subianto menyatakan bahwa pemerintahannya berkomitmen untuk menempatkan sektor pendidikan sebagai fondasi utama dalam pembangunan nasional. Hal ini disampaikan saat puncak perayaan Hari Guru Nasional 2024 yang berlangsung di Velodrom Rawamangun, Jakarta Timur, pada Kamis 28 November 2024. Dalam kesempatan itu, Prabowo mengungkapkan berbagai kebijakan strategis untuk mendukung kesejahteraan guru dan peningkatan kualitas pendidikan.
Presiden Prabowo menyebutkan bahwa alokasi dana pendidikan dalam APBN 2025 mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah Indonesia, yakni Rp 724,26 triliun, atau sekitar 20 persen dari total anggaran belanja negara sebesar Rp 3.621,3 triliun. Angka ini melampaui sektor lain seperti perlindungan sosial (Rp 504,7 triliun), infrastruktur (Rp 400,3 triliun), kesehatan (Rp 197 triliun), dan ketahanan pangan (Rp 139 triliun).
"Dalam Kabinet Merah Putih, kami menempatkan pendidikan sebagai prioritas utama dalam APBN," ujar Prabowo.
Sebagai bentuk perhatian terhadap guru, pemerintah mengalokasikan Rp 81,6 triliun pada 2025 untuk meningkatkan kesejahteraan guru ASN dan non-ASN, meningkat Rp 16,7 triliun dibandingkan tahun sebelumnya. Guru ASN akan menerima tambahan tunjangan sebesar satu kali gaji pokok, sementara guru honorer atau non-ASN akan memperoleh tunjangan profesi hingga Rp 2 juta per bulan.
Baca Juga : Tanpa Lawan! Fadhil-Bakhtiar Cetak Rekor di Pilkada Batanghari 2024
"Dalam waktu satu bulan pemerintahan, kami sudah memastikan adanya peningkatan kesejahteraan bagi guru," ungkap Prabowo.
Pemerintah juga merancang bantuan tunai melalui transfer langsung untuk guru non-ASN yang belum bersertifikasi. Data penerima manfaat sedang dalam proses finalisasi oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
Untuk meningkatkan profesionalisme pendidik, pemerintah melaksanakan program Pendidikan Profesi Guru (PPG) bagi 806.486 guru ASN dan non-ASN yang telah memiliki kualifikasi pendidikan D4 atau S1. Selain itu, tersedia bantuan pendidikan bagi 249.623 guru yang belum memiliki gelar D4 atau S1 agar dapat melanjutkan pendidikannya.
Jumlah guru bersertifikasi pendidik juga meningkat secara signifikan, dengan target pada 2025 sebanyak 1.932.666 guru (64,4 persen), bertambah 650 guru dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca Juga : Kecelakaan Mobil Stasiun TV One di Tol Pemalang-Batang, Berikut Data Korban Meninggal Dunia
Di sisi lain, pemerintah menganggarkan Rp 17,15 triliun untuk memperbaiki dan merehabilitasi 10.440 sekolah negeri dan swasta di seluruh Indonesia. Dana tersebut akan disalurkan langsung ke sekolah untuk dikelola secara mandiri sehingga dapat digunakan secara optimal sesuai kebutuhan daerah masing-masing.
"Setiap sekolah akan mengelola bantuan secara mandiri, sehingga manfaatnya benar-benar dirasakan oleh komunitas setempat," jelas Prabowo.
Presiden Prabowo menegaskan bahwa pendidikan adalah kunci untuk membangun masa depan bangsa yang lebih baik. Dengan kebijakan strategis dan alokasi anggaran yang signifikan, ia berharap dapat mewujudkan pendidikan yang merata dan berkualitas di seluruh pelosok negeri.
"Guru adalah pondasi pembangunan bangsa. Kebijakan ini kami susun sebagai bentuk penghargaan atas dedikasi mereka dalam mencerdaskan kehidupan bangsa," tutupnya.