Metronews

Banjir Parah di Tiga Desa Kerinci: Ratusan Rumah Terendam, Warga Ngaku Trauma!

0

0

matajambi |

Senin, 18 Nov 2024 08:41 WIB

Reporter : Adri

Editor : Adri

Caption Gambar

Berita Terkini, Eksklusif di Whatsapp

+ Gabung

KERINCI, MATAJAMBI.COM - Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, selama beberapa jam pada Minggu malam 17 November 2024 menyebabkan banjir besar di Desa Tanjung Tanah, Desa Simpang Empat, dan Desa Baru, Kecamatan Danau Kerinci. Kejadian yang terjadi sekitar pukul 01.00 WIB dini hari ini mengakibatkan ratusan rumah warga terendam dengan ketinggian air mencapai satu meter, atau setara dengan lutut hingga pinggang orang dewasa.

Banjir yang terjadi tidak hanya merendam rumah warga, tetapi juga menggenangi pasar desa, jalan nasional, hingga rumah ibadah yang nyaris terendam. Kondisi ini memaksa warga untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman demi menyelamatkan diri dan harta benda mereka.

Sony, salah seorang warga Desa Tanjung Tanah, mengungkapkan bahwa banjir menjadi momok menakutkan bagi masyarakat setiap kali hujan deras melanda.

"Saya trauma jika hujan deras, sebab rumah saya pasti terendam. Hal ini harusnya menjadi perhatian serius dari pemerintah desa maupun pemerintah daerah agar dicarikan solusi yang tepat, hingga banjir bisa teratasi," ujar Sony seperti dilansir dari MetroJambi.

Baca Juga : Jadi Sorotan Publik, Kekuatan Perempuan Ini Taklukkan Denny Sumargo di Duel Basket Seru

Pasar desa yang merupakan pusat aktivitas ekonomi masyarakat lumpuh total akibat genangan air. Jalan nasional yang tergenang juga menghambat mobilitas warga. Bagi sebagian besar masyarakat yang menggantungkan hidupnya di sektor pertanian dan perikanan, banjir ini sangat merugikan. Sawah-sawah yang terendam membuat para petani tidak bisa bekerja, sementara nelayan pun mengalami kesulitan akibat akses yang terganggu.

Luapan air dari sungai kecil yang melintasi tiga desa tersebut disebut sebagai penyebab utama banjir. Meskipun pemerintah telah melakukan normalisasi sungai beberapa waktu lalu, langkah tersebut dinilai belum cukup efektif.

"Normalisasi bukanlah satu-satunya solusi yang tepat, harus dibangun aliran sungai baru sehingga air bisa dibagi menjadi dua arah. Jika ini dilakukan, banjir pasti berkurang," tambah Sony.

Selain normalisasi sungai, warga berharap pemerintah dapat segera merancang solusi jangka panjang yang melibatkan pembangunan sistem drainase yang lebih baik, penambahan kanal-kanal air, atau pembangunan tanggul untuk mengurangi risiko banjir di masa depan.

Banjir di Tiga Desa Tanjung Tanah bukanlah hal baru. Desa ini menjadi langganan banjir setiap musim hujan tiba. Kondisi ini tidak hanya merugikan warga secara material, tetapi juga menyebabkan trauma mendalam bagi mereka yang terus-menerus menjadi korban.

Warga berharap pemerintah daerah dapat bertindak lebih proaktif dalam mengatasi masalah ini. Dengan langkah yang tepat dan komitmen dari pihak terkait, risiko banjir berulang dapat diminimalkan, sehingga warga dapat hidup dengan lebih tenang dan nyaman di masa mendatang.*

Share :

KOMENTAR

Konten komentar merupakan tanggung jawab pengguna dan diatur sesuai ketentuan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

Komentar

BERITA TERKAIT


BERITA TERKINI


BERITA POPULER