Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes, Aji Muhawarman, mengajak seluruh masyarakat untuk memanfaatkan layanan ini sebaik mungkin. Program ini dijalankan melalui fasilitas kesehatan primer seperti Puskesmas, dengan klinik swasta yang akan ikut serta secara bertahap.
“Saat ini, ada 10.200 Puskesmas di Indonesia yang siap melayani pemeriksaan kesehatan gratis secara serentak. Masyarakat diimbau untuk memilih Puskesmas terdekat dari tempat tinggalnya agar lebih mudah mengakses layanan ini,” ujar Aji.
Aji juga memaparkan bahwa ada tiga metode pendaftaran yang bisa dilakukan masyarakat:
Melalui aplikasi Satu Sehat Mobile – Masyarakat dapat melihat jadwal dan lokasi Puskesmas terdekat untuk melakukan pemeriksaan.
Baca Juga: Gaji Pas-Pasan? Lupakan Mobil, di 5 Negara Ini Hanya Miliarder yang Mampu!
Menggunakan chatbot WhatsApp di nomor 081110500567 – Chatbot ini akan memandu masyarakat dalam proses pendaftaran dengan cara yang mudah dan praktis.
Datang langsung ke Puskesmas – Masyarakat yang tidak memiliki akses internet cukup membawa KTP atau Kartu Keluarga (KK), dan petugas Puskesmas akan membantu proses pendaftaran.
“Dengan adanya program ini, pemerintah ingin menggeser paradigma layanan kesehatan dari yang bersifat kuratif (mengobati setelah sakit) menjadi preventif (mencegah penyakit). Deteksi dini penyakit akan membantu proses penanganan lebih cepat dan mengurangi biaya kesehatan,” jelas Aji.
Selain itu, program ini juga mencakup pemeriksaan kesehatan bagi anak-anak usia sekolah, mulai dari 7 hingga 17 tahun, termasuk siswa SD, SMP, dan SMA. Pemeriksaan ini akan dilaksanakan setiap tahun ajaran baru di sekolah-sekolah.
Layanan Cek Kesehatan Gratis Tanpa BPJS
Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Widyawati, menegaskan bahwa layanan pemeriksaan kesehatan gratis ini tersedia untuk seluruh masyarakat Indonesia, termasuk mereka yang tidak memiliki BPJS ataupun memiliki status kepesertaan yang tidak aktif.
Baca Juga: Mirip Alien! 5 Makhluk Laut yang Punya Penampilan Tak Masuk Akal
“Program ini dirancang agar dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat, baik yang sudah terdaftar di BPJS maupun yang belum memiliki BPJS,” kata Widyawati di Jakarta, Senin.
Petugas di Puskesmas akan mengecek status kepesertaan BPJS masyarakat yang mengikuti program ini. Jika ada yang status BPJS-nya tidak aktif, mereka akan dibantu untuk mengaktifkannya kembali.