MATAJAMBI.COM - Kabar mengejutkan datang dari komedian senior Tri Retno Prayudati atau yang lebih dikenal sebagai Nunung. Perempuan berusia 61 tahun ini mengungkapkan bahwa dirinya kini tinggal di sebuah kos-kosan sederhana di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan, bersama sang suami, Iyan Sambiran.
Keputusan ini diambil setelah ia menjual hampir seluruh aset yang dimiliki, termasuk rumah dan mobil, demi memenuhi kebutuhan hidup dan biaya pengobatan yang terus meningkat.
Demi Kesehatan, Nunung Terpaksa Jual Aset
Dalam wawancara di acara Pagi Pagi Ambyar Trans TV, Nunung mengungkapkan bahwa keputusan untuk menjual asetnya bukanlah hal yang mudah. Namun, karena kondisi kesehatannya yang memerlukan pengobatan rutin dengan biaya tinggi, ia terpaksa mengambil langkah tersebut.
“Biaya pengobatan saya sangat mahal dan tidak bisa berhenti. Saya juga harus tetap memenuhi kebutuhan keluarga, jadi mau tidak mau aset yang ada harus dijual,” ujar Nunung dengan nada sedih.
Baca Juga: Wakil Bupati Muaro Jambi Sidak Mendadak, Pegawai Ketahuan Lakukan Ini!
Tak hanya rumah di Jakarta yang telah ia tinggali selama sembilan tahun, aset-aset lain yang dimilikinya di Solo, Jawa Tengah, juga ikut dijual. Kini, satu-satunya rumah yang tersisa hanya diperuntukkan bagi keluarganya yang tinggal di kampung halaman.
Tinggal di Kos Demi Kepraktisan
Nunung menjelaskan bahwa dirinya memilih tinggal di kos-kosan karena lebih praktis dibandingkan menyewa rumah kontrakan yang membutuhkan berbagai perlengkapan rumah tangga. Dengan tinggal di kos, ia hanya perlu membawa pakaian dan beberapa barang pribadi tanpa perlu repot memikirkan perabotan atau biaya tambahan lainnya.
“Sebenarnya ini pilihan yang lebih simpel. Kalau ngontrak, kita harus beli perabotan lagi, lalu kalau pindah bakal lebih repot. Kalau ngekos, tinggal bawa baju saja,” jelasnya.
Menurut Nunung, keputusan ini juga sudah didiskusikan bersama suaminya, Iyan Sambiran. Meskipun berat meninggalkan rumah yang sudah lama dihuni, ia lebih mengutamakan kebahagiaan dan kesehatan.
Baca Juga: Wakil Bupati Muaro Jambi Junaidi H. Mahir Sidak Pasar, Pantau Harga Sembako Jelang Ramadhan
“Iyan mendukung apa pun keputusan saya. Dia bilang yang penting saya bahagia. Akhirnya, kami memilih untuk tinggal di kos saja,” tambahnya.
Perubahan Hidup yang Tidak Mudah
Kehidupan di kos tentu membawa perubahan besar bagi Nunung dan suami. Jika sebelumnya mereka hidup dalam rumah yang ramai dengan kehadiran anak dan cucu, kini suasana jauh lebih sepi. Namun, mereka berusaha menyesuaikan diri dengan kondisi baru.
“Biasanya rumah selalu ramai, ada anak dan cucu. Sekarang kalau malam cuma berdua di kamar kos, rasanya berbeda sekali. Makanya saya dan Iyan sering keluar jalan-jalan biar nggak terlalu terasa sepi,” ungkap Nunung.
Sang suami, Iyan Sambiran, juga menyatakan bahwa mereka tidak ingin menyalahkan keadaan dan berusaha tetap bersikap positif dalam menghadapi ujian hidup ini.