MATAJAMBI.COM - Menteri Sosial Saifullah Yusuf turun langsung ke lokasi bencana untuk memastikan kondisi korban banjir di Jakarta dan menyalurkan bantuan.
Pada Rabu malam, 5 Maret 2025, Gus Ipul sapaan akrabnya mendatangi para pengungsi yang berada di Wisma Tanah Air, Cawang, Jakarta Timur.
Dalam kunjungannya, ia berinteraksi dengan warga terdampak, mendengarkan keluhan mereka, serta memastikan bahwa pemerintah akan memberikan bantuan yang dibutuhkan.
Gus Ipul juga membawa pesan dari Presiden Prabowo, yang menyampaikan kepedulian dan dukungan kepada para korban banjir.
Baca Juga: Heboh! Nikita Mirzani Pakai Baju Oranye, Sahabat Bongkar Dugaan Pengalihan Isu!
“Kami memastikan kebutuhan pengungsi tercukupi. Saat ini, hanya tersisa dua titik pengungsian di DKI Jakarta, yaitu di sini dan di Universitas Binawan,” ungkapnya kepada wartawan yang meliput di lokasi.
Salah satu pengungsi mengeluhkan rumahnya yang jebol akibat terjangan banjir. Menanggapi hal tersebut, Mensos memastikan bahwa rumah yang rusak akan mendapat bantuan sesuai tingkat kerusakannya, baik ringan, sedang, maupun berat.
Ia juga menginstruksikan kepada lurah setempat untuk segera melakukan pendataan agar bantuan dapat segera disalurkan.
“Kalau rumah temboknya jebol dan tetap ditempati, tentu sangat berbahaya. Maka dari itu, kita akan asesmen, dan bantuan akan diberikan sesuai kebutuhan,” tegasnya.
Baca Juga: Tenggelam Lagi! Pondok Gede Permai Terendam 3 Meter, Warga Bakal Dipindah?
Sebagai bagian dari upaya penanganan darurat, Gus Ipul menyerahkan bantuan secara simbolis kepada pengungsi, termasuk paket pakaian anak-anak serta kebutuhan dasar lainnya.
Ia juga menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah daerah dan pusat agar penanganan bencana berjalan lebih efektif.
Menurut data yang dihimpun Kementerian Sosial, lebih dari 25 ribu warga Jakarta terdampak banjir akibat curah hujan tinggi yang merendam 122 RT di empat wilayah kota administratif Jakarta. Selain itu, beberapa wilayah di Bekasi dan Tangerang juga dilaporkan mengalami dampak serupa.
Gus Ipul menambahkan bahwa pemerintah tengah mempertimbangkan upaya jangka panjang untuk mengurangi dampak banjir, termasuk program relokasi bagi warga yang tinggal di daerah rawan, serta peningkatan sistem drainase di ibu kota.