"Namun, setelah dikonfirmasi, pihak Pyridam menyatakan tidak pernah ada hubungan kerja sama dengan Richard," lanjutnya.
Tidak hanya soal relabelling, Doktif juga menyinggung tentang klaim produk skincare Richard Lee yang mengandung white tomato atau tomat putih. Ia menegaskan bahwa informasi tersebut tidak sesuai dengan fakta.
Menurut Doktif, strategi pemasaran ini bertujuan untuk meningkatkan nilai jual produk. Dengan menambahkan label yang menyebutkan kandungan tomat putih, harga produk tersebut bisa dipatok lebih tinggi dari harga aslinya.
Baca Juga: Kantor PFN Disidak DPR, Ifan Seventeen Baru Datang Setelah 40 Menit!
"Kalau benar-benar ada kandungan tomat putih, produk sejenis biasanya dibanderol mulai dari Rp1,5 juta," jelasnya.
"Namun, setelah diteliti, tidak ditemukan adanya kandungan tersebut dalam formulanya. Hanya saja, dalam pemasarannya, produk ini diklaim memiliki white tomato," tegasnya.
Pernyataan Doktif ini langsung menjadi perbincangan hangat di media sosial, di mana banyak netizen yang mulai mempertanyakan keaslian produk skincare yang mereka gunakan. Sementara itu, pihak Richard Lee hingga saat ini belum memberikan tanggapan resmi terkait tudingan tersebut.