Ia mengungkapkan bahwa utusan tersebut mendesaknya untuk mundur dari jabatannya sebagai Sekjen PDIP serta membatalkan pemecatan Jokowi. Jika tidak menurut, ia diklaim akan segera dijadikan tersangka dalam kasus yang sedang bergulir.
"Saya mendapat tekanan agar tidak melanjutkan pemecatan atau saya akan ditetapkan sebagai tersangka dan langsung ditangkap," tegasnya.
Pernyataan Hasto ini muncul di tengah situasi politik yang semakin memanas pasca-Pemilu 2024. Isu internal PDIP terkait sikap partai terhadap Jokowi menjadi sorotan publik, terutama setelah hubungan antara PDIP dan Presiden ke-7 RI itu disebut-sebut semakin merenggang.
Baca Juga: Indonesia Kalah 1-5 dari Australia! Garuda Terpuruk di Peringkat 5 Klasemen Grup C
Kasus Harun Masiku, yang selama ini menjadi misteri hukum, kembali menjadi sorotan. Banyak pihak menilai bahwa kasus ini kerap dimunculkan seiring dengan dinamika politik di Tanah Air.
Hingga kini, baik pihak berwenang maupun istana belum memberikan tanggapan resmi terkait klaim yang disampaikan oleh Hasto Kristiyanto di hadapan majelis hakim.
Dengan pernyataan ini, Hasto menegaskan bahwa dirinya menjadi target tekanan politik akibat sikap partai yang tegas terhadap Jokowi.
Kasus hukum yang menjeratnya disebut berkaitan erat dengan dinamika internal PDIP yang belakangan semakin memanas. Apakah tuduhan Hasto ini memiliki dasar kuat atau sekadar strategi politik, masih perlu ditelusuri lebih lanjut dalam proses hukum yang berjalan.