JAKARTA, MATAJAMBI.COM - Media sosial kembali memanas usai mencuatnya skandal yang melibatkan musisi sekaligus anggota DPR RI, Ahmad Dhani, dengan penyanyi Rayen Pono.
Dugaan penghinaan yang dilakukan Dhani terhadap Rayen telah memicu gelombang reaksi keras dari publik, terutama menyangkut dugaan pelecehan terhadap marga Pono yang berasal dari Nusa Tenggara Timur (NTT).
Rayen, yang dikenal sebagai vokalis bersuara emas, akhirnya mengambil langkah hukum dengan mengajukan pengaduan resmi ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI pada Kamis, 24 April 2025.
Dalam laporannya, Rayen menuding Ahmad Dhani melanggar kode etik sebagai anggota parlemen usai menyebut dirinya dengan nama yang dipelesetkan menjadi “Rayen Porno”.
Baca Juga: Ahmad Dhani Sebut ‘Rayen Porno’? Skandal DPR Ini Bikin Geger Publik!
Bagi Rayen, plesetan itu tak hanya merendahkan nama pribadinya, tapi juga mencoreng kehormatan keluarga dan marganya. Apalagi, marga Pono merupakan bagian identitas budaya masyarakat di NTT yang sangat dijunjung tinggi.
Ahmad Dhani pun merespons santai laporan tersebut. Saat ditemui di kompleks DPR RI pada hari yang sama, pentolan band Dewa 19 itu menyatakan tidak keberatan dilaporkan karena menurutnya, setiap warga negara punya hak untuk menempuh jalur hukum.
“Silakan saja. Semua orang berhak melapor jika merasa dirugikan secara hukum,” ujar Dhani.
Mengenai tudingan tersebut, Dhani memberikan penjelasan bahwa kesalahan penulisan nama yang menjadi pokok masalah hanyalah sebuah kekeliruan teknis atau typo dalam undangan.
Baca Juga: Viral! Kenji Hans Tak Malu Gandeng Lucinta Luna, Netizen: Baru Kali Ini Lihat yang Tulus
Ia mengklaim sudah mengklarifikasi hal itu melalui pesan WhatsApp kepada pihak Rayen, dan bukti komunikasi tersebut juga sudah ada.
“Sudah dijelaskan itu salah ketik. Bukti percakapan WA juga ada kok,” ungkap Dhani.
Tak hanya mengadu ke MKD, Rayen sebelumnya juga telah melaporkan Dhani ke Bareskrim Polri atas dugaan pencemaran nama baik. Meski laporan terus bergulir di dua jalur berbeda, Dhani menegaskan dirinya akan bersikap kooperatif.
“Kalau dipanggil, saya pasti datang. Nggak ada alasan untuk menghindar,” ujarnya dengan mantap.