Kedua tim memiliki sejarah yang terkait erat dengan Superga. Pada 1942, Torino merekrut dua pemain legendaris dari Venezia, Valentino Mazzola dan Ezio Loik, yang menjadi bagian dari tim legendaris "Grande Torino" dengan biaya yang fantastis saat itu.
Torino berusaha bangkit pada babak kedua. Pelatih Vanoli melakukan beberapa perubahan strategis dengan mengganti sejumlah pemain, termasuk mengeluarkan Sanabria untuk memberi ruang pada Adams. Namun, meskipun Torino mencoba menekan, mereka tak mampu mencetak gol hingga menit ke-30.
Pada menit tersebut, Elmas melakukan umpan yang mengarah pada Idzes, yang melanggar aturan dengan menyentuh bola menggunakan tangan di dalam kotak penalti. Setelah tinjauan VAR, wasit Sozza pun menunjuk titik putih.
Baca Juga: Bupati Batanghari Fadhil Arief Pimpin Upacara Hardiknas 2025, Ungkap Misi Besar Pendidikan
Vlasic yang menjadi algojo sukses mengeksekusi penalti dengan sempurna, menyamakan kedudukan menjadi 1-1.
Sementara itu, pelatih Vanoli mengalami insiden kesehatan di sisi lapangan. Ia terlihat terjatuh dan pingsan sementara, memunculkan ketegangan di stadion.
Untungnya, ia bisa pulih dan kembali melanjutkan perannya sebagai pelatih hingga pertandingan selesai.
Hasil akhir pertandingan adalah imbang 1-1, yang memecah dua sisi berbeda. Venezia mendapatkan hasil yang diinginkan, sementara Torino harus puas dengan satu poin yang tak cukup untuk merayakan anniversary Superga dengan cara yang diinginkan.
Data Pertandingan:
Venezia (3-5-2): Radu 7.5, Schingtienne 6, Idzes 5, Candé 6, Zerbin 6.5, Busio 6, Nicolussi Caviglia 6.5, Perez 7, Haps 5.5, Yeboah 5, Gytkjaer 5.5. Pelatih: Di Francesco 6.
Torino (4-2-3-1): Milinkovic 5, Walukiewicz 4.5, Maripan 6, Coco 6, Biraghi 5.5, Ilic 5, Casadei 5, Gineitis 6, Vlasic 6.5, Elmas 6.5, Sanabria 4.5. Pelatih: Vanoli 6.
Meski Torino tampil dengan semangat tinggi untuk memperingati tragedi Superga, mereka gagal menampilkan performa maksimal dan harus puas dengan hasil imbang.