TANJAB BARAT, MATAJAMBI.COM – Suasana duka menyelimuti warga Desa Dusun Kebun, Kecamatan Batang Asam, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, setelah tiga anggota keluarga ditemukan meninggal dunia di dalam rumah mereka pada Rabu siang, 30 April 2025.
Korban terdiri dari seorang pria berinisial RI (25), istrinya NS (22), serta anak mereka yang masih balita, ADZ (4). Ketiganya ditemukan tak bernyawa oleh salah satu kerabat yang merasa curiga karena sejak pagi keluarga tersebut tak kunjung memberi kabar.
Awalnya, korban sempat dilarikan ke fasilitas kesehatan terdekat yakni Puskesmas Rawat Inap Suban di Kecamatan Batang Asam. Namun nyawa mereka tak tertolong. RI bahkan sempat dirujuk ke RSUD Raden Mattaher Jambi, namun juga dinyatakan meninggal dunia.
Mendapat laporan kejadian ini, pihak kepolisian segera datang ke lokasi dan melakukan penyelidikan awal di tempat kejadian perkara.
Baca Juga: Batanghari Super Tangguh RUN 2 2025 Sukses Digelar, Bupati Fadhil Ajak Generasi Muda Hidup Sehat dan Berkualitas
Berdasarkan hasil olah TKP dan keterangan saksi, kematian ketiga korban diduga kuat disebabkan oleh keracunan gas karbon monoksida (CO) yang berasal dari mesin genset yang mereka nyalakan di dalam rumah selama pemadaman listrik berlangsung.
“Tidak ada tanda kekerasan di tubuh korban. Berdasarkan hasil pemeriksaan awal dan keterangan warga, kami menduga mereka menghirup gas beracun dari genset yang digunakan saat listrik padam,” jelas Kapolsek Tungkal Ulu, AKP Windy Trias Kumoro, SH, MH, pada Minggu 04 Mei 2025.
Menurut informasi warga sekitar, aliran listrik di wilayah tersebut padam sejak pukul 18.00 WIB hingga sekitar 11.00 WIB keesokan harinya.
Dalam kondisi itu, diduga keluarga korban menghidupkan genset di dalam rumah tanpa sistem ventilasi memadai dan dengan AC yang tetap menyala, menyebabkan akumulasi gas CO dalam ruangan tertutup.
Baca Juga: Gara-gara Ulur Waktu, Maarten Paes Kena Akumulasi Kartu dan Absen Lawan China Kini Ia Menyesal
Gas karbon monoksida dikenal sebagai "silent killer" karena tidak berwarna, tidak berbau, dan sangat mematikan. Zat ini dihasilkan dari pembakaran tidak sempurna bahan bakar seperti bensin, arang, kayu, atau gas.
Jika terhirup dalam jangka waktu tertentu di ruang tanpa sirkulasi udara, CO bisa menyebabkan gejala ringan seperti pusing dan mual, hingga hilangnya kesadaran dan kematian mendadak.
Tragedi ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat akan risiko penggunaan genset tanpa standar keamanan yang benar.
Pihak kepolisian mengimbau agar genset hanya digunakan di luar rumah atau di tempat yang memiliki sirkulasi udara baik. Selain itu, warga disarankan mulai menggunakan detektor karbon monoksida sebagai alat pendeteksi dini.