MATAJAMBI.COM - Kabar bahwa mencium bau kentut bisa mencegah kanker telah menarik perhatian banyak orang. Meskipun terdengar aneh dan tidak lazim, klaim ini didasarkan pada penelitian ilmiah yang mengungkap potensi manfaat dari hidrogen sulfida, senyawa yang berperan dalam aroma khas kentut.
Penelitian yang sering dikutip dalam klaim ini dilakukan oleh tim ilmuwan di University of Exeter, Inggris, dan diterbitkan dalam jurnal "Medicinal Chemistry Communications" pada tahun 2014. Penelitian ini mengamati efek hidrogen sulfida pada sel-sel mitokondria.
Apa Itu Hidrogen Sulfida?
Hidrogen sulfida (H2S) adalah gas yang dihasilkan oleh bakteri dalam usus ketika mencerna makanan tertentu, yang menyebabkan bau khas kentut. Meskipun dalam jumlah besar gas ini beracun, dalam jumlah kecil, ternyata memiliki manfaat kesehatan.
Para peneliti menemukan bahwa hidrogen sulfida dapat membantu melindungi sel-sel mitokondria dari kerusakan. Mitokondria adalah "pembangkit tenaga" sel yang menghasilkan energi. Ketika sel-sel mengalami stres oksidatif atau peradangan, hidrogen sulfida dapat membantu menjaga kesehatan mitokondria dan mencegah kerusakan yang dapat menyebabkan berbagai penyakit, termasuk kanker, stroke, serangan jantung, diabetes, dan demensia.
Baca Juga : Como 1907 Resmi Rekrut Penjaga Gawang Baru Berdarah Indonesia Emil Audero, Ini Profil Lengkapnya
Dalam penelitian ini, tim ilmuwan mengembangkan senyawa yang disebut AP39, yang melepaskan jumlah kecil hidrogen sulfida ke dalam sel. Hasilnya menunjukkan bahwa AP39 membantu melindungi mitokondria dan meningkatkan kelangsungan hidup sel. Mereka berhipotesis bahwa hidrogen sulfida memiliki peran dalam mengatur respon sel terhadap stres dan kerusakan.
Apakah Mencium Bau Kentut Benar-Benar Bermanfaat?
Sementara penelitian ini menunjukkan potensi manfaat hidrogen sulfida pada tingkat sel, penting untuk dicatat bahwa mencium bau kentut bukanlah cara yang disarankan untuk mendapatkan manfaat ini. Konsentrasi hidrogen sulfida dalam kentut sangat rendah dan tidak mungkin memberikan efek terapeutik yang signifikan.
Selain itu, hidrogen sulfida adalah gas beracun dalam konsentrasi tinggi dan dapat berbahaya jika terhirup dalam jumlah besar. Oleh karena itu, menggunakan hidrogen sulfida sebagai terapi harus dilakukan dengan hati-hati dan di bawah pengawasan medis yang ketat.
Meskipun penelitian menunjukkan bahwa hidrogen sulfida memiliki potensi manfaat kesehatan pada tingkat sel, mencium bau kentut bukanlah metode yang efektif atau aman untuk mencegah kanker. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengembangkan terapi yang aman dan efektif yang dapat memanfaatkan manfaat hidrogen sulfida.
Sebagai langkah pencegahan kanker, lebih disarankan untuk fokus pada gaya hidup sehat seperti pola makan seimbang, rutin berolahraga, tidak merokok, dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur. Mencium bau kentut mungkin menjadi topik yang menarik dan menggelitik, tetapi tetap penting untuk mengikuti rekomendasi medis yang telah terbukti untuk menjaga kesehatan dan mencegah penyakit.*