Metronews

Ada Apa Lagi Nih, Donald Trump Mempertanyakan Identitas Rasial Kamala Harris?

0

0

matajambi |

Jumat, 02 Agu 2024 15:37 WIB

Reporter : Adri

Editor : Adri

Caption Gambar

Berita Terkini, Eksklusif di Whatsapp

+ Gabung

MATAJAMBI.COM - Kandidat presiden AS dari Partai Republik, Donald Trump, dan kandidat potensial dari Partai Demokrat, Kamala Harris, telah memasuki arena kampanye dengan intensitas yang semakin meningkat. Baru-baru ini, Trump mempersoalkan identitas rasial Harris, sementara Harris menantang Trump untuk berdebat.

Pada Rabu 31 Juli 2024, dalam kampanye di Pennsylvania, sebuah negara bagian penting yang diperebutkan para kandidat, Trump melontarkan kritik keras terhadap Harris. Ia menuduh bahwa Harris hanyalah "boneka" yang dikendalikan oleh para donor dan pialang kekuasaan Partai Demokrat.

“Para pemimpin Partai Demokrat kiri radikal telah menempatkan kandidat boneka yang hanya berjuang untuk mereka. Ia sepenuhnya didikte, dimiliki, dan dikontrol oleh para donor dan pialang kekuasaan yang menciptakan kampanyenya, yang menipu pemerintah kita dan mengumpulkan miliaran dolar,” kata Trump.

Dalam sebuah pertemuan panas dengan jurnalis kulit hitam, Trump mempertanyakan identitas rasial Harris. "Ia selalu berdarah India, dan hanya mempromosikan keturunan India. Saya tidak tahu ia orang kulit hitam sampai beberapa tahun lalu sewaktu ia berubah menjadi demikian. Dan sekarang ia ingin dikenal sebagai orang kulit hitam. Jadi saya tidak tahu, ia orang India atau orang kulit hitam?,” imbuhnya. Harris, yang telah lama mengidentifikasi diri sebagai orang Amerika keturunan kulit hitam dan Asia Selatan, kini berada dalam posisi seri dengan Trump di tujuh negara bagian penentu menurut jajak pendapat politik Bloomberg News dan the Morning Consult.

Baca Juga : Selamat! Syahrini Melahirkan, Nama Sang Anak Bikin Penasaran Inisial R

Sementara itu, dalam rapat umum di Georgia pada Selasa 30 Juli 2024 Harris menyatakan bahwa Trump tampaknya enggan untuk berdebat pada bulan September sesuai jadwal.

"Well, Donald, saya benar-benar berharap Anda pertimbangkan kembali untuk bertemu saya dalam panggung debat karena kata pepatah, kalau Anda punya sesuatu untuk dikatakan, katakan langsung kepada saya,” ujar Harris.

Harris diharapkan akan segera mengumumkan pilihannya untuk posisi wakil presiden. Konvensi Partai Demokrat di Chicago juga akan menjadi momen penting untuk meyakinkan para pemilih bahwa ia adalah pilihan yang lebih baik daripada Trump.

Reaksi publik terhadap kedua kandidat ini beragam. Wanda Cherry, seorang pemilih di North Carolina, merasa senang dengan beralihnya kandidat Demokrat dari Joe Biden ke Harris. "Saya gembira karena presiden menyadari bahwa kita perlu seseorang yang lebih muda untuk memimpin negara, seseorang yang memiliki kecerdasan dan kemauan untuk memimpin,” katanya.

Namun, T. Stanley di Georgia merasa Harris belum siap menjadi presiden. "Pertama, sebagai kandidat, ini tampak mengerikan bagi saya karena yang paling utama, ia tidak siap menjadi presiden, dan sekarang sepertinya ia sudah jadi presiden,” ujarnya.

Baca Juga : Bikin Penasaran, Ada Kesepakatan Apa Antara Barcelona dengan Gelandang Asal Spanyol Dani Olmo?

Di sisi lain, Phil Ownbey di Georgia menganggap bahwa Harris telah menghidupkan kembali persaingan dalam pemilihan presiden. Meskipun Harris dianggap sedikit liberal untuk isu tertentu, Ownbey tetap akan memilihnya demi melindungi demokrasi.

Share :

KOMENTAR

Konten komentar merupakan tanggung jawab pengguna dan diatur sesuai ketentuan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

Komentar

BERITA TERKAIT


BERITA TERKINI


BERITA POPULER