Metronews

Begini Kondisi Jepang Usai Gempa Dahsyat, Sempat Picu Warning Tsunami

0

0

matajambi |

Kamis, 08 Agu 2024 21:29 WIB

Reporter : Adri

Editor : Adri

Caption Gambar

Berita Terkini, Eksklusif di Whatsapp

+ Gabung

JEPANG, MATAJAMBI.COM - Gempa bumi berkekuatan 7,1 skala Richter mengguncang wilayah selatan Jepang pada Kamis sore, menyebabkan gelombang tsunami kecil yang menghantam pantai. Meski demikian, tidak ada laporan tentang kerusakan besar akibat gempa ini.

Gempa terjadi pada pukul 16.42 waktu setempat di lepas pantai Kyushu, pada kedalaman 25 km, menurut laporan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS). Awalnya, USGS melaporkan dua gempa terpisah, masing-masing berkekuatan 6,9 dan 7,1 SR, namun kemudian mengonfirmasi bahwa hanya ada satu gempa.

Rekaman dari siaran NHK menunjukkan lampu lalu lintas yang bergoyang hebat di Miyazaki, di pantai tenggara Kyushu.

"Permukaan laut berguncang. Saya merasakan guncangan hebat yang berlangsung antara 30 detik hingga satu menit," kata seorang pejabat setempat kepada NHK.

Baca Juga : Kimberly Ryder Fokus pada Hak Anak dalam Gugatan Cerai, Terungkap Alasan Tuntut Nafkah Cuma Rp5 Ribu dari Edward Akbar

Baca Juga : Ratusan Personel TNI/Polri Siap Meriahkan HUT RI Ke-79 di IKN, Sudah Tiba di Balikpapan

Tsunami dengan ketinggian awal 1 meter diperkirakan menghantam beberapa wilayah pesisir di Kyushu dan Shikoku. Namun, tsunami yang tercatat hanya mencapai ketinggian 50 cm, 20 cm, dan 10 cm di beberapa lokasi, termasuk pelabuhan Miyazaki, lebih dari satu jam setelah gempa terjadi, menurut Badan Meteorologi Jepang (JMA).

Peringatan tsunami sempat dikeluarkan untuk wilayah dalam jarak 300 km dari episentrum, namun tidak ada laporan kerusakan signifikan.

"Tsunami akan terjadi berulang kali. Mohon jangan memasuki laut atau mendekati pantai sampai peringatan dicabut," kata JMA melalui platform media sosial X.

Tidak ada kelainan yang dilaporkan di pembangkit listrik tenaga atom di daerah tersebut, menurut otoritas regulasi nuklir Jepang. Pemerintah Jepang juga membentuk satuan tugas khusus untuk menangani situasi ini.

Juru bicara pemerintah, Yoshimasa Hayashi, mengatakan bahwa "kerusakan pada orang dan properti" masih dalam tahap penilaian dan menekankan pentingnya memberikan informasi yang tepat waktu kepada publik terkait tsunami dan evakuasi.

Baca Juga : Kimberly Ryder Fokus pada Hak Anak dalam Gugatan Cerai, Terungkap Alasan Tuntut Nafkah Cuma Rp5 Ribu dari Edward Akbar

Baca Juga : Veddriq Leonardo Sumbang Medali Emas di Olimpiade Paris 2024! Simak Detail Kemenangannya di Panjat Tebing!

Share :

KOMENTAR

Konten komentar merupakan tanggung jawab pengguna dan diatur sesuai ketentuan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

Komentar

BERITA TERKAIT


BERITA TERKINI


BERITA POPULER