MATAJAMBI.COM - Kabar duka datang dari pejuang kanker ovarium, Shella Selpi Lizah, yang meninggal dunia pada Kamis, 29 Agustus 2024. Kabar tersebut disampaikan oleh suaminya, Albi, melalui unggahan di Instagram Story @albidwzky. Kepergian Shella mengundang duka mendalam, terutama bagi mereka yang mengikuti kisah cinta dan perjuangannya melawan kanker ovarium.
"Innalillahi wa innailaihi rojiun, telah berpulang ke rahmatullah istri saya tercinta Shella Selpi Lizah Binti Didin Jaenudin," tulis Albi dalam unggahannya pada Jumat, 30 Agustus 2024.
Kisah cinta Shella dan Albi menjadi viral di media sosial, menyentuh hati banyak orang. Albi setia menemani Shella sejak mereka masih berpacaran hingga menikah. Meski mengetahui kondisi Shella yang menderita kanker ovarium, Albi tetap bertahan di sisinya, memberikan dukungan tanpa henti selama masa perawatan.
Albi juga meminta maaf kepada teman-teman Shella dan warganet jika selama hidupnya, Shella pernah melakukan kesalahan dalam perkataan maupun perbuatan.
Baca Juga : Pihak Istana Bantah Tudingan Jokowi Jegal Pencalonan Anies di Pilkada 2024
"Untuk temen-temen Shella maafin ya, sekiranya Shella punya salah atau perkataan yang menyinggung teman-teman, mohon dimaafkan ya," lanjut Albi dalam pesannya.
Dalam unggahannya, Albi membagikan foto Shella yang terbaring di rumah sakit, wajah dan tubuhnya ditutupi kain putih. Dengan penuh kasih sayang, Albi menyampaikan rasa terima kasihnya kepada sang istri. "Terimakasih ya sayang, terimakasih banyak untuk semuanya. Aku sayang kamu! Terimakasih sudah bertahan sampai titik terakhirmu. Sampai bertemu di surganya Allah istriku," tulisnya dengan penuh emosi.
Unggahan tersebut ditutup dengan potret Albi yang mengecup kening istrinya untuk terakhir kalinya, sebuah momen yang menggambarkan betapa besar cinta dan kesetiaannya.
Kisah Shella dan Albi telah menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama bagi mereka yang tengah berjuang melawan penyakit. Albi yang tetap setia mendampingi Shella di setiap langkahnya, termasuk saat menjalani perawatan di rumah sakit, memperlihatkan bahwa cinta sejati tetap ada meskipun dihadapkan dengan tantangan yang berat.
Dua minggu sebelum Shella berpulang, Albi menikahi Shella, menunjukkan komitmen dan cintanya yang begitu besar. Pernikahan mereka, meski singkat, menjadi bukti nyata dari kesetiaan dan pengorbanan cinta sejati.
Baca Juga : Semangat Tanpa Batas: Perebutan Medali di Paralimpiade 2024 Paris melalui Bola Basket Kursi Roda
Kepergian Shella meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, sahabat, dan semua yang mengenal serta mengikuti kisah perjuangannya. Namun, warisan cinta dan kesetiaan yang ditinggalkan Albi akan terus dikenang oleh banyak orang. Semoga Shella mendapat tempat terbaik di sisi-Nya, dan semoga kisah mereka menjadi inspirasi bagi banyak pasangan di luar sana.*