Metronews

Prabowo Dilantik Jadi Presiden, Apakah Mungkin Indonesia Tanpa Ibu Negara? Begini Penjelasannya!

0

0

matajambi |

Senin, 21 Okt 2024 19:33 WIB

Reporter : Adri

Editor : Adri

Caption Gambar

Berita Terkini, Eksklusif di Whatsapp

+ Gabung

JAKARTA, MATAJAMBI.COM - Setelah dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia pada 20 Oktober 2024, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menjadi sorotan publik. Salah satu pertanyaan yang banyak muncul adalah terkait sosok Ibu Negara yang akan mendampingi Prabowo dalam masa kepemimpinannya. Hingga kini, belum ada kejelasan mengenai siapa yang akan mengisi posisi tersebut, mengingat Prabowo saat ini tidak memiliki pasangan setelah berpisah dengan Titiek Soeharto pada tahun 1998.

Peran Ibu Negara di Indonesia meskipun tidak diatur dalam konstitusi, sering kali dianggap penting dalam mendukung program-program kenegaraan dan sosial. Dalam sejarah politik Indonesia, banyak Ibu Negara yang memainkan peran signifikan dalam mendampingi suami mereka, seperti Tien Soeharto dan Ani Yudhoyono, yang memiliki kontribusi besar dalam berbagai bidang sosial.

Spekulasi mengenai kemungkinan sosok Ibu Negara untuk Prabowo terus bermunculan, terutama terkait dengan kedekatannya dengan mantan istrinya, Titiek Soeharto. Publik banyak yang bertanya-tanya apakah Titiek akan kembali mengisi posisi Ibu Negara, meski hingga saat ini tidak ada pernyataan resmi dari pihak Prabowo maupun Titiek.

Menurut Fadli Zon, salah satu politisi dari Partai Gerindra, masalah Ibu Negara dianggap sebagai persoalan pribadi dan tidak perlu terlalu dikhawatirkan. Pernyataan ini mencerminkan bahwa terpilihnya Prabowo sebagai presiden, dengan atau tanpa Ibu Negara, tidak akan memengaruhi jalannya pemerintahan secara signifikan. Namun, di sisi lain, banyak pakar tata negara yang berpendapat bahwa sosok Ibu Negara dapat memberikan kontribusi penting dalam isu-isu sosial dan diplomasi internasional.

Baca Juga : Warganet Sambut Bahagia Mayor Teddy Masuk Kabinet Merah Putih

Ibu Negara kerap kali dianggap sebagai pendamping penting dalam kunjungan kenegaraan, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Kehadiran Ibu Negara dalam berbagai kegiatan diplomasi budaya dan sosial dapat meningkatkan citra dan kredibilitas seorang presiden di mata internasional. Selain itu, Ibu Negara juga sering berperan dalam kegiatan amal dan seremonial yang tidak melibatkan urusan politik secara langsung.

Dalam sejarah Indonesia, peran Ibu Negara telah banyak memberikan dampak positif bagi masyarakat. Misalnya, Tien Soeharto yang memprakarsai pembangunan Rumah Sakit Kanker Dharmais, rumah sakit kanker pertama di Indonesia. Sementara itu, Ani Yudhoyono juga dikenal aktif dalam kegiatan sosial, seperti penggalangan dana untuk korban bencana dan inisiatif pelestarian lingkungan.

Athiqah Nur Alami, peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), menekankan bahwa Ibu Negara memiliki peran penting dalam mempromosikan isu-isu sosial, mendukung kelompok-kelompok terpinggirkan, dan bertindak sebagai penyambung lidah bagi kelompok-kelompok yang sering diabaikan. Dengan demikian, ketidakhadiran Ibu Negara dapat menimbulkan kekosongan dalam aspek-aspek ini.

Ketidakpastian mengenai siapa yang akan menjadi Ibu Negara di masa kepemimpinan Prabowo juga menarik perhatian media internasional. Dalam sebuah artikel yang diterbitkan oleh Channel News Asia, Prabowo disebut sebagai calon presiden pertama dalam sejarah Indonesia yang tidak memiliki istri saat menjabat. Artikel ini menyoroti pentingnya peran Ibu Negara dalam konteks politik Indonesia, meskipun secara konstitusional, peran ini tidak dijelaskan dengan rinci.

Media internasional juga membandingkan situasi Prabowo dengan presiden-presiden sebelumnya yang selalu memiliki Ibu Negara, yang berperan dalam mendampingi suami mereka dalam berbagai kegiatan kenegaraan. Hal ini menimbulkan pertanyaan apakah Indonesia siap menghadapi era di mana posisi Ibu Negara mungkin kosong, atau apakah ada kemungkinan Titiek Soeharto akan kembali dalam peran tersebut.

Indonesia memiliki sejarah panjang terkait peran Ibu Negara yang turut membangun bangsa. Mulai dari Siti Hartinah, atau yang lebih dikenal sebagai Tien Soeharto, yang sangat berpengaruh dalam berbagai proyek pembangunan sosial, hingga Sinta Nuriyah Wahid, istri dari Presiden Abdurrahman Wahid, yang dikenal sebagai pejuang kerukunan antarumat beragama.

Baca Juga : Begini Sosok Mayor Teddy Indra Wijaya, Dari Ajudan Prabowo Menjadi Sekretaris Kabinet Merah Putih

Ainun Habibie, istri dari Presiden BJ Habibie, adalah pendiri Bank Mata Indonesia, sebuah organisasi nirlaba yang berfokus pada kesehatan mata. Ibu Negara tidak hanya bertugas mendampingi presiden, tetapi juga memainkan peran aktif dalam mendukung isu-isu yang memengaruhi masyarakat luas.

Share :

KOMENTAR

Konten komentar merupakan tanggung jawab pengguna dan diatur sesuai ketentuan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

Komentar

BERITA TERKAIT


BERITA TERKINI


BERITA POPULER