JAKARTA, MATAJAMBI.COM - Setelah menjalani masa hukuman, selebgram Medina Zein kini menghirup udara bebas. Namun, di balik kebebasannya, Medina menyimpan kerinduan mendalam pada anak-anaknya yang hingga kini belum bisa ditemui. Meski begitu, perempuan yang memiliki lebih dari 911 ribu pengikut di Instagram ini masih harus bersabar sebelum dapat berkumpul dengan mereka.
Medina mengungkapkan, anak sulungnya tinggal di Bandung, sementara ia harus menetap di Jakarta karena ada kewajiban melapor secara berkala. Putranya yang kedua pun sibuk bersekolah, sehingga pertemuan dengan mereka belum terjadwal hingga saat ini.
“Belum ketemu sama sekali. Anak pertama kan tinggal di Bandung, saya sekarang di Jakarta untuk wajib lapor. Anak kedua juga lagi sekolah, jadi belum sempat buat janji,” ungkap Medina saat ditemui di Studio TransTV, Senin 28 Oktober 2024.
Di samping kerinduannya untuk kembali mengurus anak-anaknya, Medina merasa perlu waktu untuk menenangkan diri dan memulihkan energi. Ia mengaku saat ini berusaha menyempatkan waktu untuk bersantai, jauh dari tekanan.
Baca Juga : Jaga Netralitas! ASN Terancam Sanksi Pidana jika Berpihak di Pilkada 2024
“Saya ingin di hotel dulu, bermanja-manja sedikit dengan diri sendiri,” katanya sembari tersenyum.
Medina menjelaskan, merawat diri pasca-bebas adalah langkah penting sebelum kembali menjalani perannya sebagai ibu secara penuh. Baginya, kebebasan ini bukan hanya soal kembali ke rutinitas keluarga, tetapi juga proses pemulihan pribadi setelah melewati masa-masa sulit di penjara.
Medina mendekam di Lapas Perempuan Kelas IIA Pondok Bambu selama lebih dari dua tahun. Ia ditahan atas dua kasus berbeda, yaitu pencemaran nama baik dan pelanggaran perlindungan konsumen. Medina tidak menutupi perasaannya bahwa periode ini telah menguras energi dan mentalnya, sehingga ia merasa butuh waktu untuk merenung dan menenangkan diri.
“Ada banyak hal yang harus dipulihkan. Saya sangat kangen, sudah lebih dari dua tahun empat bulan tidak mengurus mereka dengan sepenuh hati,” ujar Medina dengan nada haru.
Sebagai seorang ibu, kerinduan Medina pada anak-anaknya merupakan dorongan kuat baginya untuk bangkit. Dia berharap, setelah menjalani waktu yang berat ini, ia bisa memperbaiki hubungan dengan anak-anaknya dan berperan lebih baik dalam hidup mereka. Momen kebebasan ini diharapkan menjadi awal baru bagi Medina dalam merajut kembali kehidupannya yang sempat terpisah.
Medina Zein pun berharap bahwa waktu yang ia habiskan untuk merawat diri sejenak dapat membantunya kembali dengan kekuatan baru sebagai seorang ibu.*