MATAJAMBI.COM - Kasus dugaan perselingkuhan yang melibatkan Bimo Aryo Tejo, suami selebgram Siti Septi Ariyanti, dan seorang wanita bernama Maela Asila tengah menjadi sorotan publik. Dugaan muncul saat Siti Septi, yang menjalankan ibadah umrah, menemukan bukti adanya pertemuan antara suaminya dan Maela di rumah mereka.
Bimo dan Maela diduga memanfaatkan momen ini untuk bertemu tanpa diketahui, dan mereka dilaporkan menggunakan lantunan murotal Al-Quran yang disetel sepanjang malam untuk mengelabui tetangga, sehingga tidak menimbulkan kecurigaan.
Siti Septi, dalam unggahan di media sosialnya, mengungkapkan kekecewaannya. Ia menuding Maela Asila dan Bimo menjalankan siasat yang dianggap tidak bermoral, yang menurutnya melecehkan ayat-ayat Al-Quran.
“Murotal disetel sepanjang malam. Supaya apa? Supaya desahannya nggak terdengar tetangga, main-main dengan ayat Allah, beraninya iblis,” tulis Siti Septi dalam salah satu unggahan InstaStory-nya.
Baca Juga : Vishnu, Perjalanan dari Penjaga Pos Parkir hingga Peraih Penghargaan Personal Development di JCI Badung Bali
Sosok Maela Asila, yang dituduh sebagai pelakor dalam kasus ini, kini ramai diperbincangkan. Disebutkan bahwa ia berasal dari Kelurahan Suralaya, Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon, Banten. Publik pun semakin menyoroti kisah ini setelah Siti Septi dikabarkan mendatangi rumah Maela dan bertemu orang tuanya untuk mengklarifikasi situasi. Orang tua Maela pun dikabarkan kaget dengan dugaan yang diarahkan kepada anaknya.
Dalam beberapa unggahannya, Siti juga menyatakan bahwa ia merasa sangat terkejut saat mengetahui suaminya dan Maela diduga berada di kamar pribadinya. Ia menduga kuat keduanya melakukan hubungan terlarang saat dirinya menjalankan ibadah di Tanah Suci. Dugaan ini dikuatkan oleh bukti pesan singkat di ponsel milik Bimo Aryo Tejo, yang menurut Siti mengindikasikan adanya hubungan yang lebih dari sekadar pertemanan.
Hingga kini, baik Bimo maupun Maela belum memberikan klarifikasi atau pernyataan resmi terkait tuduhan ini. Kasus ini menyedot perhatian masyarakat, yang sebagian besar memberikan dukungan moral kepada Siti dalam menghadapi masalah rumah tangganya.