MATAJAMBI.COM-Manajemen RSUD Siti Fatimah Palembang angkat suara terkait insiden kekerasan yang dialami salah satu C dari Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya (Unsri).
Insiden pemukulan yang menjadi viral di media sosial tersebut mengundang perhatian publik, termasuk pihak rumah sakit tempat mahasiswa tersebut pernah menjalani pendidikan klinis.
Direktur RSUD Siti Fatimah, dr. Syamsuddin Isaac Suryamanggala, Sp.OG, menyampaikan keprihatinannya atas kejadian tersebut dan menegaskan sikap rumah sakit terhadap segala bentuk kekerasan.
"Kami sangat prihatin atas insiden ini dan mengecam keras tindakan kekerasan dalam bentuk apa pun. Kekerasan tidak dapat dibenarkan, baik yang terjadi di dalam maupun di luar lingkungan RSUD Siti Fatimah," ungkapnya dalam keterangan resmi.
Baca Juga : Bobby Kertanegara, Kucing yang Menguasai Google 2024 dan Jadi Sorotan Dunia!
Berdasarkan informasi yang diterima, kejadian pemukulan tersebut berlangsung di luar jam kerja dan di luar lingkungan RSUD Siti Fatimah. Menurut dr. Syamsuddin, rumah sakit tidak mengetahui adanya pertemuan antara mahasiswa profesi dokter dengan pihak yang terlibat dalam insiden tersebut.
"Mahasiswa tersebut memang pernah menjalani pendidikan klinis di RSUD Siti Fatimah sebagai bagian dari program Dokter Muda. Namun, kejadian ini sama sekali berada di luar kendali rumah sakit," jelasnya.
RSUD Siti Fatimah, yang juga berfungsi sebagai Rumah Sakit Pendidikan, memiliki prosedur yang ketat terkait penjadwalan mahasiswa profesi dokter. Jadwal praktik dan tugas jaga mahasiswa disusun melalui rapat internal yang melibatkan para pengajar, termasuk Chief, sebelum disahkan oleh koordinator pendidikan.
"Kami selalu memastikan semua kegiatan pendidikan klinis berjalan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Selain itu, kami menyediakan sarana dan prasarana yang mendukung pembelajaran mahasiswa, seperti fasilitas klinik, ruang diskusi, dan supervisi langsung dari tenaga medis senior," tambah dr. Syamsuddin.
Sebagai salah satu rumah sakit rujukan di Provinsi Sumatera Selatan, RSUD Siti Fatimah memiliki visi untuk menjadi Rumah Sakit Pendidikan dan Rujukan yang unggul dengan layanan bertaraf internasional. Pihak rumah sakit terus meningkatkan mutu pelayanan, baik bagi pasien maupun mahasiswa yang menjalani pendidikan klinis.
"Kami berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang bermutu, efisien, dan profesional. Semua itu dilakukan untuk mendukung visi kami menjadi rumah sakit rujukan yang mampu memberikan pelayanan kesehatan kelas dunia," ujar dr. Syamsuddin.
Selain itu, RSUD Siti Fatimah juga secara aktif berkolaborasi dengan berbagai institusi pendidikan dan lembaga kesehatan untuk memastikan kualitas pembelajaran dan pelayanan yang optimal.
Pihak rumah sakit menyatakan dukungan penuh kepada mahasiswa korban kekerasan tersebut, baik secara moral maupun dalam upaya menjaga keamanan dan kenyamanan lingkungan pendidikan.
"Sebagai institusi pendidikan kesehatan, kami sangat menyesalkan kejadian ini dan berharap semua pihak dapat saling menghormati untuk menciptakan lingkungan yang kondusif," pungkasnya.