MATAJAMBI.COM - Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus terkena dampak besar akibat langkah efisiensi anggaran yang diterapkan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).
Sekretaris Jenderal Kemendikdasmen, Suharti, mengungkapkan bahwa kondisi ini sangat menekan sektor pendidikan vokasi.
"Pendidikan vokasi memang dalam tekanan berat," ujar Suharti dalam Rapat Kerja dengan Komisi X DPR RI, seperti dikutip dari kanal YouTube TVR Parlemen, Jumat, 14 Februari 2025.
Pemangkasan Anggaran SMK dan Pendidikan Vokasi
Dalam rapat tersebut, Suharti menjelaskan bahwa anggaran Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi sebelumnya mencapai Rp1,927 triliun. Namun, setelah dilakukan pemangkasan, anggaran yang tersisa hanya Rp1,408 triliun, berkurang lebih dari Rp519 miliar.
Baca Juga: Arab Saudi Resmi Larang Anak-anak Ikut Haji 2025! Ini Alasan dan Aturan Barunya
Salah satu program yang paling terdampak adalah Pendidikan dan Pelatihan Vokasi. Awalnya, program ini memiliki anggaran sebesar Rp1,195 triliun, namun kini menyusut drastis menjadi Rp132,4 miliar. Anggaran ini akan digunakan untuk delapan program, termasuk SMK Pusat Keunggulan (SMK-PK).
"SMK-PK tahun ini hanya memperoleh Rp15 miliar, padahal tahun lalu anggarannya mencapai Rp528 miliar," kata Suharti.
Dampak Pemangkasan pada Berbagai Program Vokasi
Beberapa program penting yang mengalami pemangkasan anggaran meliputi:
Baca Juga: Polres Batanghari Tertibkan Sumur Minyak Ilegal Pasca Ledakan yang Sebabkan Kebakaran
Sertifikasi kompetensi siswa SMK dan magang luar negeri
Target awal: 100.750 siswa
Anggaran awal: Rp65,036 miliar
Pemangkasan: Rp65,036 miliar (program dihapus)
Pengembangan SMK Pusat Keunggulan
Target awal: 1.178 SMK
Anggaran awal: Rp528,678 miliar
Pemangkasan: Rp513,678 miliar
Target baru: 15 SMK
Anggaran baru: Rp15 miliar
Pengembangan Teaching Factory di SMK
Target awal: 450 SMK
Anggaran awal: Rp156,831 miliar
Pemangkasan: Rp102,686 miliar
Target baru: 184 SMK
Anggaran baru: Rp39,145 miliar
Baca Juga: Gaji Pas-Pasan? Lupakan Mobil, di 5 Negara Ini Hanya Miliarder yang Mampu!
Peningkatan Kualitas SMK non PK
Target awal: 312 SMK
Anggaran awal: Rp74,637 miliar
Pemangkasan: Rp59,637 miliar
Target baru: 63 SMK
Anggaran baru: Rp15 miliar