MATAJAMBI.COM - Harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di Provinsi Jambi kembali mengalami kenaikan signifikan.
Berdasarkan hasil rapat di Dinas Perkebunan (Disbun) Jambi, harga sawit berusia 10 hingga 20 tahun ditetapkan naik sebesar Rp 47,06 per kilogram, sehingga mencapai Rp 3.413,86/Kg untuk periode 14-20 Februari 2025.
Daftar Harga Sawit Terbaru di Jambi
Harga TBS kelapa sawit bervariasi berdasarkan usia tanaman. Berikut rincian harga terbaru:
Baca Juga: 10 Manfaat Luar Biasa Minum Air Hangat di Pagi Hari Saat Perut Kosong, Yuk Simak!
Usia 3 tahun: Rp 2.666,47/Kg
Usia 4 tahun: Rp 2.846,11/Kg
Usia 5 tahun: Rp 2.977,14/Kg
Usia 6 tahun: Rp 3.101,58/Kg
Usia 7 tahun: Rp 3.179,85/Kg
Usia 8 tahun: Rp 3.247,39/Kg
Usia 9 tahun: Rp 3.311,38/Kg
Usia 10-20 tahun: Rp 3.413,86/Kg
Usia 21-24 tahun: Rp 3.311,39/Kg
Usia 25 tahun: Rp 3.159,92/Kg
Kenaikan harga ini disambut positif oleh petani, meskipun harga di tingkat petani swadaya masih berada di bawah harga resmi yang ditetapkan pemerintah. Saat ini, pengepul membeli sawit petani swadaya dengan harga berkisar antara Rp 2.975 hingga Rp 3.000 per kilogram.
Tren Harga Sawit dan Tantangan Petani
Harga TBS diperkirakan akan terus berfluktuasi tergantung pada permintaan industri dan harga di pabrik. Beberapa faktor yang mempengaruhi harga sawit di antaranya adalah cuaca, kebijakan ekspor minyak sawit mentah (CPO), dan persediaan global. Dalam seminggu terakhir, harga menunjukkan tren kenaikan yang diharapkan dapat terus berlanjut.
Baca Juga: Duduk Lama di Kantor? Ini 5 Gerakan Sederhana yang Bisa Kamu Lakukan Tanpa Beranjak dari Meja!
Sementara itu, harga minyak sawit mentah (CPO) ditetapkan sebesar Rp 14.017,61/Kg, sedangkan harga Kernel berada di angka Rp 10.785,53/Kg dengan indeks K sebesar 93,90%.
Petani Mendesak Transparansi dan Kebijakan yang Lebih Adil
Sejumlah petani swadaya mengeluhkan perbedaan harga yang cukup signifikan dibandingkan dengan harga resmi yang ditetapkan pemerintah. Mereka berharap ada kebijakan lebih adil terkait harga jual TBS di tingkat petani swadaya agar mereka tidak merugi akibat permainan harga oleh pengepul.
Para pakar juga menyoroti pentingnya digitalisasi pasar sawit untuk membantu petani mendapatkan harga terbaik. Beberapa daerah sudah mulai menerapkan sistem transaksi online untuk menjual hasil panen langsung ke pabrik tanpa perantara, yang dapat meningkatkan keuntungan petani.
Sebagai salah satu sektor utama dalam perekonomian Jambi, industri sawit terus mengalami perkembangan. Pemerintah berencana meningkatkan produktivitas dengan menerapkan teknologi pertanian presisi, penggunaan bibit unggul, serta pelatihan bagi petani agar hasil panen lebih maksimal.
Baca Juga: Timnas U-20 Kandas! Momen Mengejutkan yang Mungkin Terlewat dari Laga vs Uzbekistan