Metronews

Umat Islam WAJIB Tahu! Keistimewaan Muharam yang Sering Diabaikan!

0

0

matajambi |

Kamis, 26 Jun 2025 14:59 WIB

Reporter : Adri

Editor : Adri

Caption Gambar

Berita Terkini, Eksklusif di Whatsapp

+ Gabung

MATAJAMBI.COM - Muharam, bulan pertama dalam kalender Hijriah, bukan sekadar penanda tahun baru bagi umat Islam.

Lebih dari itu, Muharam adalah bulan penuh kemuliaan yang diabadikan dalam Al-Qur'an sebagai salah satu dari empat bulan suci, di mana segala amalan baik diganjar berlipat ganda dan dosa pun ditimbang lebih berat.

Dalam sejarah Islam, Muharam menjadi saksi dari peristiwa besar yang mengubah arah peradaban hijrahnya Rasulullah SAW dari Mekah ke Madinah.

Peristiwa monumental inilah yang menjadi tonggak dimulainya penanggalan Hijriah, menjadikan 1 Muharam sebagai awal tahun Islam. Kejadian ini bukan hanya perpindahan fisik, tetapi juga simbol transformasi iman, perjuangan, dan tekad untuk hidup lebih baik.

Baca Juga: Detik-Detik Mencekam! Tim SAR Tidur di Tebing 590 Meter Demi Evakuasi Juliana Marins

Kemuliaan bulan Muharam juga ditegaskan dalam Al-Qur’an Surat At-Taubah ayat 36. Dalam ayat ini, Allah menyebutkan bahwa terdapat empat bulan yang dimuliakan, dan Muharam termasuk di dalamnya.

Umat Muslim dianjurkan untuk menjauhi kemaksiatan dan memperbanyak amal saleh karena nilai pahalanya yang luar biasa.

Bulan ini dikenal pula sebagai "bulan Allah" sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan Muslim, bahwa puasa paling utama setelah Ramadan adalah puasa di bulan Muharam.

Artinya, Muharam menjadi waktu emas untuk memperbanyak ibadah puasa sunnah, tanpa perlu menunggu tanggal tertentu.

Baca Juga: Viral di TikTok Video Sopir Trailer Ngaku Diminta Rp2,5 Juta! Ini Klarifikasi Polres Batang Hari

Meski demikian, puasa pada hari Asyura, yaitu tanggal 10 Muharam, sangat dianjurkan karena mampu menghapus dosa-dosa kecil selama satu tahun terakhir.

Rasulullah sendiri sangat semangat menjalankan puasa di hari Asyura. Bahkan, ketika beliau mengetahui bahwa orang Yahudi juga berpuasa di hari tersebut, beliau memerintahkan umat Islam untuk menambah sehari sebelumnya sebagai pembeda, yakni puasa Tasu’a.

Sebagian ulama bahkan menyarankan untuk melengkapinya dengan puasa keesokan harinya agar tidak menyerupai amalan kaum lain.

Amalan lain yang dianjurkan selama Muharam antara lain memperbanyak shalat sunnah, membaca Al-Qur'an, memperbanyak dzikir dan istighfar, hingga memperluas sedekah kepada anak yatim, kerabat, atau tetangga.

1 2

# TAGS

Share :

KOMENTAR

Konten komentar merupakan tanggung jawab pengguna dan diatur sesuai ketentuan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

Komentar

BERITA TERKAIT


BERITA TERKINI


BERITA POPULER